Haji Dimasa Covid 19
Robie Fanreza, M.Pd.I
Dosen UMSU/ Pengurus Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara
Menunaikan ibadah haji merupakan impian dari setiap orang muslim, pergi ke Mekkah serta melihat Ka’bah juga kebahagian yang luar biasa tetapi tidak semua orang dapat pergi sana. Bagaimana tidak, haji merupakan rukun Islam yang dapat membuat seorag muslim menjadi sempurna. Ibadah haji ibadah yang harus mempunyai kemampuan harta, ilmu pengetahuan dan fisik yang kuat.
Apa yang dimaksud dengan haji Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi, taempat yang dikunjungi yaitu Kabah dan dilaksanakan pada bulan dzulhijjah setiap tahun. Menurut Sayyid Sabiq didalam kitabnya ialah mengunjungi Mekkah untuk mengerjakan ibadah thawaf, sai, wukuf di arafah, dan melakukan ibadah-ibadah lain untuk memenuhi perintah Allah dengan mengharap keridhaannya.
Ada tiga kemampuan yang harus dimiliki seorang muslim hendak menunaikan ibadah haji diantaranya kemampuan harta, ilmu pengetahuan dan fisik. Pertama, harta adalah benda berharga dan mempunyai nilai yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Dalam Islam tidak tidak dilarang untu mengumpulkan harta, yang penting asal harta harus baik dan halal. Kemudian harta itu digunakan untuk apa saja, lantas harta digunakan untuk menunaikan haji merupakan hal yang baik. Karena ada juga orang yang punya harta berlebih dia tidak mau menunaikan ibadah haji. Maka harta yang digunakan menunaikan haji juga harus cukup untuk keluarga yang ditinggalkan.
Kedua,punya harta saja tidak cukup untuk menunaikan ibadah haji tetapi juga harus dimemiliki bekal ilmu pengetahuan. Sebab fungsi ilmu pengetahuan untuk mengetahui kegiatan atau hal apa saja yang harus dikerjakan di Mekkah. Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) dipadang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Kemudian dapat menyaksikan sejarah Islam mulai pada masa Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw.
Ketiga, rangkaian kegiataan ibadah haji membutuhkan stamina yang kuat sebab banyak aktifitas gerak tubuh misalnya saja tawaf berkeliling Ka’bah. Dalam berputar Ka’bah juga harus berdampingan dengan orang lain yang mungkin saja fisik mereka lebih besar dari kita. Kemudian dalam melakukan sai dari safa ke marwah juga membutuhkan stamina yang bugar. Maka sebelum menunaikan ibadah haji barangkali harus banyak berlatih berjalan atau berolah raga yang maksimal. Juga disarankan berangakat haji diusia muda.
Haji Dimasa Covid 19
Dikutip dari Twitter Haramain Info di @HaramainInfo, ada delapan protokol pelaksanaan haji 2020. Semua protokol ini tentunya harus dilaksanakan untuk menjamin ibadah bisa terlaksana dengan baik dengan tetap menjaga kesehatan jamaah. Pertama, Setiap jemaah melakukan isolasi diri di rumah masing-masing mulai tanggal 28 Zulkaidah 1441 H. kedua, Semua jemaah harus masuk isolasi yang disediakan pemerintah Saudi pada 4 Zulhijjah sebelum waktu dzuhur. Ketiga, Jemaah akan melakukan haji ifrad dan mulai memasuki ihram dari Miqat Qarn Al Manazil (Taif).
Keempat, Semua jemaah harus bekerja sama melaksanakan instruksi demi kesehatan dan keselamatannya. Kelima, Supervisor, bis, dan WhatsApp grup akan tersedia untuk tiap 20 jemaah. Keenam, Setiap jemaah akan menerima tiga tas perlengkapan haji (hajj kits) yang diperlukan selama menunaikan haji. Ketujuh, Jemaah akan menuju Makkah dan tinggal di isolasi hingga 8 Zulhijjah. Kedelapan, WhatsApp grup dibuat untuk berkomunikasi, mengirim instruksi, dan menyediakan keperluan selama haji.
Maka diharapkan kepada seluruh jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji tahun ini harus mematuhi protokoler kesehatan. Kepatuhan ini sangat penting dalam upaya mencegah jamaah untuk terjangkit virus covid 19. Jadi selain mampu harta, ilmu dan fisik juga harus mampu mematuhi peraturan yang dibuat oleh pemerintah Arab Saudi. || Penulis Dosen UMSU.